Outlined Text Generator at TextSpace.net

Selasa, 01 Maret 2011

Kabut Asap Kembali menyelimuti Kota Dumai Dipagi hari.



Kabut asap yang mengepul dipagi hari tidak begitu menguntungkan bagi kesehatan kita, terutama bagi pernapasan kita. Perubahan musim dari musim penghujan ke musim kemarau membuat kita resah, dimana rerumputan yang kering sangat mudah terbakar oleh teriknya sinar matahari dan mengakibatkan terbakar dan menimbulkan asap yang menganggu sistem pernapasan kita. Kini warga Kota Dumai dihimbaukan agar mengunakan masker pada saat beraktifitas terutama di daerah yang mengalami kebakaran hutan atau lahan. Namun ada beberapa pertanyaan tentang kebakaran hutan / lahan ini, apakah benar terbakar oleh teriknya sinar matahari atau disengaja oleh manusia yang ingin menuai hasil (pemulihan lahan) dengan cara pembakaran hutan/lahan tersebut. Banyak dampak negatif dari pembakaran hutan / lahan ini, yang mana sebagai berikut :
1. Dampak Terhadap Sosial, Budaya dan Ekonomi 
  • Hilangnya sejumlah mata pencaharian masyarakat di dan sekitar hutan. Sejumlah masyarakat yang selama ini menggantungkan hidupnya dari hasil hutan tidak mampu melakukan aktivitasnya.
  • Adanya gangguan asap secara otomatis juga mengganggu aktivitas yang dilakukan manusia sehari-hari. Misalnya pada pagi hari sebagian orang tidak dapat melaksanakan aktivitasnya karena sulitnya sinar matahari menembus udara yang penuh dengan asap. Demikian pula terhadap banyak aktivoitas yang menuntut manusia untuk berada di luar ruangan. Adanya gangguan asap akan mengurangi intensitas dirinya untuk berada di luar ruangan.
  • Sejumlah spesies dikatakan sebagai hama bila keberadaan dan aktivitasnya mengganggu proses produksi manusia. Bila tidak “mencampuri” urusan produksi manusia maka ia akan tetap menjadi spesies sebagaimana spesies yang lain.
  • Peningkatan jumlah asap secara signifikan menjadi penyebab utama munculnya penyakit ISPA atau Infeksi Saluran Pernafasan. Gejalanya bisa ditandai dengan rasa sesak di dada dan mata agak berair. Untuk Riau kasus yang paling sering terjadi menimpa di daerah Kerinci, Kabupaten Pelalawan (dulu Kabupaten Kampar) dan bahkan di Pekanbaru sendiri lebih dari 200 orang harus dirawat di rumah sakit akibat asap tersebut.
  • Munculnya asap juga menghalangi produktivitas manusia. Walaupun kita bisa keluar dengan menggunakan masker tetapi sinar matahari dipagi hari tidak mampu menembus ketebalan asap yang ada. Secara otomatis waktu kerja seseorangpun berkurang karena ia harus menunggu sedikit lama agar matahari mampu memberikan sinar terangnya.Ketebalan asap juga memaksa orang menggunakan masker yang sedikit banyak mengganggu aktivitasnya sehari-hari.

2. Dampak Terhadap Ekologis dan Kerusakan Lingkungan
  • Kebakaran bukan hanya menghanguskan berjenis-jenis pohon namun juga menghancurkan berbagai jenis habitat satwa lainnya. Umumnya satwa yang ikut musnah ini akibat terperangkap oleh asap dan sulitnya jalan keluar karena api telah mengepung dari segala penjuru.
  • Kebakaran yang terjadi di lereng-lereng pegunungan ataupun di dataran tinggi akan memusnahkan sejumlah tanaman yang juga berfungsi menahan laju tanah pada lapisan atas untuk tidak terjadi erosi. Pada saat hujan turun dan ketika run off terjadi, ketiadaan akar tanah - akibat terbakar - sebagai pengikat akan menyebabkan tanah ikut terbawa oleh hujan ke bawah yang pada akhirnya potensial sekali menimbulkan bukan hanya erosi tetapi juga longsor.
  • Hutan sebelum terbakar secara otomatis memiliki banyak fungsi. Sebagai catchment area, penyaring karbondioksida maupun sebagai mata rantai dari suatu ekosistem yang lebih besar yang menjaga keseimbangan planet bumi. Ketika hutan tersebut terbakar fungsi catchment area tersebut juga hilang dan karbondioksida tidak lagi disaring namun melayang-layang diudara. Dalam suatu ekosistem besar, panas matahari tidak dapat terserap dengan baik karena hilangnya fungsi serapan dari hutan yang telah terbakar tersebut.
  • Kebakaran hutan memang tidak secara signifikan menyebabkan perubahan kualitas air. Kualitas air yang berubah ini lebih diakibatkan faktor erosi yang muncul di bagian hulu. Ketika air hujan tidak lagi memiliki penghalang dalam menahan lajunya maka ia akan membawa seluruh butir tanah yang ada di atasnya untuk masuk kedalam sungai-sungai yang ada. Akibatnya adalah sungai menjadi sedikit keruh. Hal ini akan terus berulang apabila ada hujan di atas gunung ataupun di hulu sungai sana.
Maka daripada itu kita harus mulai memperhatikan  dampak dan resiko yang terjadi di muka bumi ini, untuk kelangsungan hidup kita dan tumbuh kembangnya anak cucu kita. Mari budayakan peduli terhadap lingkungan. Mengambil hikmah dan bekerja sama dengan pemerintah apabila ada yang mengetahui terjadinya kebakaran laporkan kepada pihak yang berwenang. Lestarikan hutan kita, ikut dalam gerakan penghijauan demi menghindari hal-hal yang dapat merugikan orang banyak.

Tidak ada komentar:

Ingin Mendapatkan Bisnis Online Yang Menguntungkan, Segeralah Bergabung Dengan Idr-Clickit. Hanya Dengan Meng-Click Anda Akan Mendapatkan Uang. Daftar Segera di bawah ini. Gratis ..!!!
Atau Di Link Daftar Raihlah Keberhasilan Dengan Jari Anda. Dan Ciptakan Dunia mu Dengan Keberhasilanmu

Iklan Online

Memiliki penyakit kronis dan non kronis yang belum kunjung sembuh. Kami solusinya, tanpa efek samping, terbuat dari bahan yang halal.